Welcome To My Blog

Minggu, 13 November 2016

Analisis Jurnal Sistem Informasi Psikologi


Tugas Analisis Jurnal Softskill
Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor



Aminah               10513793
Rizka Andhani    17513892




4PA10
Universitas Gunadarma
Depok


Review Jurnal Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor
Judul: Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor
Jurnal: Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Volume & Halaman: Vol. 3, No. 2, Hal. 78-86
Tahun: 2015              
Penulis: Putu Veda Andreyana, I Nyoman Piarsa, Putu Wira Buana
Reviewer: Aminah & Rizka Andhani
Tanggal: 30 Oktober 2016


Identifikasi masalah
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini terjadi pada semua bidang. Perkembangan pada teknologi menjadikan peranan komputer semakin membantu kehidupan sehari-hari. Dengan adanya komputer semua akan terasa lebih mudah dan cepat hal  ini dapat membantu seseorang untuk mendapatkan hasil tes kepribadian dengan lebih cepat tanpa harus melakukan tes psikologi ke psikiater.
Analisis masalah
            Kecerdasan buatan adalah kegiatan yang memberikan perintah pada komputer untuk menampilkan sesuatu yang dianggap cerdas. Komputer dapat  bertindak seperti manusia, maka pada kecerdasan buatan komputer terdapat bekal pengetahuan, dan kemampuan untuk menalar. Artificial Intelligence dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari Artificial Intelligence yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer.  agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan  oleh seorang pakar dalam bidang tertentu. Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri berbasis web menggunakan metode Certainty Factor dan pakar dapat memberikan tes psikologi secara terkomputerisasi (tanpa perhitungan manual) serta hasil yang didapat sesuai dengan metode Big Five Personality. Berdasarkan manfaat yang dimiliki oleh sistem pakar maka penelitian ini membahas mengenai Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri. Sistem Pakar Kepribadian Diri ini diterapkan dalam basis web dengan metode Certainty Factor dan Big Five Personality. Diharapkan sistem ini dapat membantu seseorang untuk mendapatkan hasil tes kepribadian sesuai dengan metode tes kepribadian Big Five Personality.

Analisis kebutuhan
Penelitian ini bertujuan untuk membantu manusia dalam melakukan tes kepribadian dengan lebih cepat tanpa harus melakukan tes psikologi ke psikiater dengan melalaui sistem pakar ini memberikan tes secara terkomputerisasi dan hasilnya sesuai dengan Big Five Personality. Dengan itu dibutuhkannnya sistem pakar, responden, psikolog atau psikiater dan alat alat computer dan software untuk mengembangkan metode ini. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan Metode Studi Literatur dan Metode Interview. Metode studi literatur yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi yang membahas mengenai kepribadian dan sistem pakar, modul-modul yang relevan dengan objek permasalahan. Metode interview yaitu mengumpulkan data dengan bertanya dan konsultasi kepada psikologi.

Tahap perancangan
pengumpulan teori-teori, pengumpulan data berupa hasil observasi dan uji, pembuatan aplikasi, pengujian sistem, dan penyusunan laporan hasil penelitian. Perancangan sistem pakar melalui beberapa tahapan yang dilaksanakan dalam penggambaran proses alur dalam perancangan dan pembuatan sistem pakar. Tahap-tahap alur kerja yang dilakukan adalah pengumpulan data yang terkait, pemodelan sistem dengan DFD (Data Flow Diagram) menggunakan Microsoft Visio 2010 selama fase analisis dan desain, perancangan dan pembuatan database menggunakan SQLite v1.8.3, pemrograman dengan menggunakan PHP, implementasi program dan melakukan pengujian sistem pakar dalam perangkat lunak. Perancangan Sistem Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk membangun dan memasukkan pengetahuan pakar ke dalam basis pengetahuan, lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar dalam memperoleh pengetahuan pakar dan nasehat pakar. Gambar 2 merupakan ilustrasi dari gambaran rancangan sistem yang dibuat.  


Tiga komponen utama yang tampak secara virtual di setiap sistem pakar adalah basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna. Sistem pakar yang berinteraksi dengan pengguna dapat pula berisi komponen tambahan seperti subsistem akuisisi pengetahuan, blackboard, subsistem penjelas, dan subsistem perbaikan pengetahuan.
Melakukan Kajian pustaka Pengumpulan teori-teori diperoleh dari buku atau internet serta modul-modul program yang menunjang penelitian ini. Penjelasan dimulai dari sistem pakar, kepribadian, Big Five Personality, Metode Certainty Factor, dan Metode Forward Chaining. Metode Certainty Factor dan metode Forward Chaining diterapkan untuk menghasilkan output Sistem Pakar Kepribadian Diri. 
Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar membantu orang awam untuk dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para pakar. Bagi para pakar, sistem pakar ini juga membantu pekerjaan seorang pakar seperti seorang asisten yang sangat berpengalaman
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temperamen, ciri-ciri khas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen ini akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang dihadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya . Big Five Personality Big Five Personality adalah salah satu teori yang menggambarkan kepribadian individu yang terdiri dari lima dimensi. Lima dimensi ini mewakili karakteristik-karakteristik yang khas yang terdapat dalam diri individu. Gordon Allport mendefiniskan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis di dalam individu, sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan Siagian mengatakan bahwa kepribadian seseorang menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk sikap, cara berfikir dan cara bertindak. Sikap, cara berfikir, dan cara bertindak tersebut dapat dipastikan tidak terlalu sama antar individu yang satu dengan yang lain. Cabang psikologi kepribadian memperoleh suatu pendekatan taksonomi kepribadian yang dapat diterima secara umum yaitu dimensi Big Five Personality. Dimensi Big Five pertama kali diperkenalkan oleh Goldberg pada tahun 1981. Dimensi ini tidak mencerminkan perspektif teoritis tertentu, tetapi merupakan hasil dari analisis bahasa alami manusia dalam menjelaskan dirinya sendiri dan orang Metode Certainty Factor Metode Certainty Factor digunakan untuk memberikan nilai keyakinan pada hasil akhir tes kepribadian sistem pakar yang didapat dari seorang pakar. Certanity Factor menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Teori Certainty Factor, sama juga halnya dengan fuzzy logic, ketidakpastian direpresentasikan dengan derajat kepercayaan. Terdapat 2 langkah dalam penggunaan setiap metode nonprobabilitas. Certainty theory mendasari penggunaan Certainty Factors. Certainty Factors mengekspresikan kepercayaan berdasarkan kejadian Certainty Factors (CFs) menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Forward Chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan. Pelacakan maju ini sangat baik jika bekerja dengan permasalahan yang dimulai dengan rekaman informasi awal dan ingin dicapai penyelesaian akhir, karena seluruh proses dikerjakan secara berurutan maju. Metode Forward Chaining cocok digunakan untuk menangani masalah pengendalian dan peramalan.
Interface :

User yang dapat memakai Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri harus mendaftar terlebih dahulu pada sistem. User dapat melakukan tes kepribadian dengan memasukkan username dan password yang ditentukan oleh user saat melakukan pendaftaran di sistem. Tes kepribadian pada sistem terdapat pada halaman konsultasi. Halaman tes kepribadian adalah proses utama pada Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri, dimana pertanyaan-pertanyaan mengenai jenis-jenis kepribadian dan hasil tes kepribadian ada pada halaman ini. Gambar 4 adalah tampilan dari halaman awal sistem dan halaman tes kepribadian.

Proses utama Sistem Pakar Kepribadian Diri terdapat pada halaman kunsultasi. Halaman konsultasi hanya dapat digunakan oleh user yang sudah terdaftar saja. Halaman konsultasi menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sifat-sifat umum seseorang, dan menampilkan hasil tes kepribadian yang didapat dari jawaban pertanyaan user mengenai sifat-sifat kepribadian yang ditampilkan sistem. Tampilan halaman tes kepribaidian pada Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor ditampilkan pada Gambar 5.

Halaman tes kepribadian merupakan halaman yang digunakan user yang ingin melakukan tes kepribadian. Halaman tes kepribadian menampilkan output tes kepribadian yang dilakukan oleh pengguna. Pengguna yang telah selesai menjawab semua pertanyaan mendapatkan hasil tes kepribadian pada halaman tampilan konsultasi kepribadian, halaman tes kepribadian juga menampilkan persentase nilai kepercayaan pakar pada hasil dari konsultasi tes kepribadian. Persentase nilai kepercayaan sistem, hasil perhitungan dengan metode Certainty Factor ditampilkan untuk memberikan seberapa besar kepercayaan dari seorang pakar terhadap hasil tes kepribadian yang dihasilkan. Contoh hasil tes kepribadian ditampilkan pada Gambar 5(d), dengan nilai keyakinan Certainty Factor hasil tes kepribadian sebesar 44,81%. Pengujian sistem dilakukan untuk menguji seberapa tepat hasil Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan kepribadian seseorang. Output yang dihasilkan sistem memiliki nilai kepercayaan pakar dengan metode Certainty Factor sebagai persentase nilai kepercayaan. Uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 6.

Analisis hasil
Analisis sistem dilakukan dengan cara melakukan survey sebanyak 25 orang untuk mencoba dan memberi penilaian terhadap Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri. Setiap orang mengisi kuesioner untuk memberi nilai keakuratan dari hasil tes kepribadian. Kuesioner ini diambil dari koresponden yang mempunyai latar belakang berbeda yang memiliki sifat-sifat yang berbeda untuk menilai seberapa cocok pertanyaan dan hasil dari Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri terhadap sifat-sifat seseorang setiap hari. Rekapan dari kuesioner dapat dilihat dalam Tabel 1.
Nilai yang diberikan oleh koresponden antara rentang 1 sampai 5, dengan rincian nilai 1 untuk sangat tidak sesuai, nilai 2 untuk tidak sesuai, nilai 3 untuk agak sesuai, nilai 4 untuk sesuai, dan nilai 5 untuk sangat sesuai. Hasil kuesioner tes kepribadian ini mendapatkan total nilai hasil keakuratan 74% dari kecocokan hasil tes kepribadian dengan jenis-jenis kepribadian dari 25 koresponden.




DAFTAR PUSTAKA

Andreyana, P. V., Piarsa, N. I. & Buana, P. W. (2015). Sistem pakar analisis          kepribadian diri dengan metode certainty factor. Jurnal merpati. Bali:             Fakultas Teknik Universitas Udayana. volume 3 (2). 78-86

Sabtu, 12 November 2016

Review Jurnal Softskill "hubungan sistem informasi dengn tes psikologi"

Tugas Review Jurnal Softskill
Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor



Aminah               10513793
Rizka Andhani    17513892




4PA10
Universitas Gunadarma
Depok



Review Jurnal Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor
Judul: Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor
Jurnal: Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
Volume & Halaman: Vol. 3, No. 2, Hal. 78-86
Tahun: 2015
Penulis: Putu Veda Andreyana, I Nyoman Piarsa, Putu Wira Buana
Reviewer: Aminah & Rizka Andhani
Tanggal: 30 Oktober 2016

  
Abstrak
Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakan seseorang dengan orang lain. Salah satu metode yang digunakan psikolog adalah Big Five Personality untuk mendapatkan jenis-jenis kepribadian. Sistem pakar adalah sistem informasi yang berisi pengetahuan dari pakar yang dapat melakukan analisa seperti seorang pakar. Sistem Pakar Kepribadian Diri dengan metode Big Five dapat memudahkan seseorang melakukan tes kepribadian tanpa psikolog, dan memudahkan psikolog dalam melakukan tes kepribadian karena tanpa melakukan perhitungan manual.  Sistem Pakar Kepribadian Diri merupakan sistem berbasis web yang memberikan hasil tes kepribadian seseorang dan juga memberikan informasi tentang jenis-jenis kepribadian yang ada. Sistem ini diimplementasikan menggunakan metode forward chaining untuk mendapatkan kesimpulan dari suatu kepribadian. Output sistem pakar tes kepribadian berupa jenis-jenis kepribadian berdasarkan Big Five Personality. Persentase kepercayaan yang diperoleh berdasarkan kuesioner terhadap sistem pakar ini yaitu tingkat akurasi 74%

Latar belakang
Kepribadian merupakan sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakan seseorang dengan orang lain. Mengenal kepribadian diri kita dan orang lain miliki, dapat memudahkan untuk menyesuaikan diri dan berinteraksi terhadap lingkungan. Metode Big Five Personality merupakan salah satu cara tercepat untuk menentukan jenis kepribadian. Big Five Personality merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui traits yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, dan openness to experiences. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini terjadi pada semua bidang. Perkembangan pada teknologi menjadikan peranan komputer semakin membantu kehidupan sehari-hari. Kecerdasan buatan adalah kegiatan yang memberikan perintah pada komputer  untuk menampilkan sesuatu yang dianggap cerdas. Komputer dapat bertindak seperti manusia, maka pada kecerdasan buatan komputer terdapat bekal pengetahuan, dan kemampuan untuk menalar. Artificial Intelligence dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang. Sistem pakar merupakan salah satu cabang dari Artificial Intelligence yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tertentu. Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri berbasis web menggunakan metode Certainty Factor dapat membantu seseorang untuk mendapatkan hasil tes kepribadian dengan lebih cepat tanpa harus melakukan tes psikologi ke psikiater, dan pakar dapat memberikan tes psikologi secara terkomputerisasi (tanpa perhitungan manual) serta hasil yang didapat sesuai dengan metode Big Five Personality. Berdasarkan manfaat yang dimiliki oleh sistem pakar maka penelitian ini membahas mengenai Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri. Sistem Pakar Kepribadian Diri ini diterapkan dalam basis web dengan metode Certainty Factor dan Big Five Personality. Diharapkan sistem ini dapat membantu seseorang untuk mendapatkan hasil tes kepribadian sesuai dengan metode tes kepribadian Big Five Personality.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membantu manusia dalam melakukan tes kepribadian dengan lebih cepat tanpa harus melakukan tes psikologi ke psikiater dengan melalaui sistem pakar ini memberikan tes secara terkomputerisasi dan hasilnya sesuai dengan Big Five Personality.

Metode Analisis Data
Pembuatan aplikasi Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu : pengumpulan teori-teori, pengumpulan data berupa hasil observasi dan uji, pembuatan aplikasi, pengujian sistem, dan penyusunan laporan hasil penelitian. Perancangan sistem pakar melalui beberapa tahapan yang dilaksanakan dalam penggambaran proses alur dalam perancangan dan pembuatan sistem pakar. Tahap-tahap alur kerja yang dilakukan adalah pengumpulan data yang terkait, pemodelan sistem dengan DFD (Data Flow Diagram) menggunakan Microsoft Visio 2010 selama fase analisis dan desain, perancangan dan pembuatan database menggunakan SQLite v1.8.3, pemrograman dengan menggunakan PHP, implementasi program dan melakukan pengujian sistem pakar dalam perangkat lunak.
Alat Ukur
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan Metode Studi Literatur dan Metode Interview. Metode studi literatur yaitu mengumpulkan data dari buku-buku referensi yang membahas mengenai kepribadian dan sistem pakar, modul-modul yang relevan dengan objek permasalahan. Metode interview yaitu mengumpulkan data dengan bertanya dan konsultasi kepada psikolog.
Hasil dan pembahasan
Sistem Pakar Kepribadian Diri adalah sistem yang memudahkan seseorang melakukan tes kepribadian tanpa bantuan psikolog dan memudahkan psikolog dalam melakukan tes kepribadian karena tanpa melakukan perhitungan manual. Sistem Pakar Kepribadian Diri ini berbasis web dan terdiri atas beberapa halaman antarmuka pengguna seperti halaman utama, dan halaman tes kepribadian. Sistem Pakar Kepribadian Diri menggunakan Metode Certainty Factor sebagai nilai persentase kepercayaan dari seorang psikolog. Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri berbasis web dengan Metode Certainty Factor ini terdiri dari beberapa halaman antarmuka pengguna yang digunakan untuk melakukan tes kepribadian diri serta menampilkan informasi mengenai hasil tes kepribadian diri, antar muka tersebut ditampilkan pada Gambar 3.
User yang dapat memakai Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri harus mendaftar terlebih dahulu pada sistem. User dapat melakukan tes kepribadian dengan memasukkan username dan password yang ditentukan oleh user saat melakukan pendaftaran di sistem. Tes kepribadian pada sistem terdapat pada halaman konsultasi. Halaman tes kepribadian adalah proses utama pada Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri, dimana pertanyaan-pertanyaan mengenai jenis-jenis kepribadian dan hasil tes kepribadian ada pada halaman ini. Gambar 4 adalah tampilan dari halaman awal sistem dan halaman tes kepribadian.
Proses utama Sistem Pakar Kepribadian Diri terdapat pada halaman kunsultasi. Halaman konsultasi hanya dapat digunakan oleh user yang sudah terdaftar saja. Halaman konsultasi menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan sifat-sifat umum seseorang, dan menampilkan hasil tes kepribadian yang didapat dari jawaban pertanyaan user mengenai sifat-sifat kepribadian yang ditampilkan sistem. Tampilan halaman tes kepribaidian pada Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor ditampilkan pada Gambar 5.
Halaman tes kepribadian merupakan halaman yang digunakan user yang ingin melakukan tes kepribadian. Halaman tes kepribadian menampilkan output tes kepribadian yang dilakukan oleh pengguna. Pengguna yang telah selesai menjawab semua pertanyaan mendapatkan hasil tes kepribadian pada halaman tampilan konsultasi kepribadian, halaman tes kepribadian juga menampilkan persentase nilai kepercayaan pakar pada hasil dari konsultasi tes kepribadian. Persentase nilai kepercayaan sistem, hasil perhitungan dengan metode Certainty Factor ditampilkan untuk memberikan seberapa besar kepercayaan dari seorang pakar terhadap hasil tes kepribadian yang dihasilkan. Contoh hasil tes kepribadian ditampilkan pada Gambar 5(d), dengan nilai keyakinan Certainty Factor hasil tes kepribadian sebesar 44,81%. Pengujian sistem dilakukan untuk menguji seberapa tepat hasil Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan kepribadian seseorang. Output yang dihasilkan sistem memiliki nilai kepercayaan pakar dengan metode Certainty Factor sebagai persentase nilai kepercayaan. Uji coba yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 6.
Analisis hasil
Analisis sistem dilakukan dengan cara melakukan survey sebanyak 25 orang untuk mencoba dan memberi penilaian terhadap Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri. Setiap orang mengisi kuesioner untuk memberi nilai keakuratan dari hasil tes kepribadian. Kuesioner ini diambil dari koresponden yang mempunyai latar belakang berbeda yang memiliki sifat-sifat yang berbeda untuk menilai seberapa cocok pertanyaan dan hasil dari Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri terhadap sifat-sifat seseorang setiap hari. Rekapan dari kuesioner dapat dilihat dalam Tabel 1.

Nilai yang diberikan oleh koresponden antara rentang 1 sampai 5, dengan rincian nilai 1 untuk sangat tidak sesuai, nilai 2 untuk tidak sesuai, nilai 3 untuk agak sesuai, nilai 4 untuk sesuai, dan nilai 5 untuk sangat sesuai. Hasil kuesioner tes kepribadian ini mendapatkan total nilai hasil keakuratan 74% dari kecocokan hasil tes kepribadian dengan jenis-jenis kepribadian dari 25 koresponden.
Kelebihan
Dari isi jurnal diatas cukup dijelaskan dengan sangat amat lengkap di dalamnya  dan juga dijelaskan juga langkah-langkah beserta tampilannya dalam mengakses web tersebut sehingga memudahkan dalam memahami apa yang dibahas dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti kemudian alat ukur yang digunakan serta metode yang digunakan pun cukup jelas dalam menggambarkan apa yang menjadi tujuan dari isi jurnal ini. Serta adanya pakar seorang psikologi dalam mengembangkan tes kepribadian dan dilakukan ke beberapa responden dengan hasil 74% ini sehingga dalam menggunakan tes kepribadian ini lebih bisa memperkuat dan  dianggap valid dalam tes kepribadian ini.
Penghematan waktu dalam mengerjakan tes memudahkan para psikolog dalam mengerjakan tes kepribadian ini.
Kelemahan

            Butuh waktu dalam mengerjakan tes kepribadian ini serta adanya pakar dan beberapa responden. Serta dalam tes kepribadian tidak hanya langsung dapat mengetahui kepribadian hanya dengan mengikuti tes tersebut tanpa ada tes lainnya. 

Analisis Perbedaan Tes IQ Manual dengan Tes IQ Berbasis Komputer

Tugas Softskill Individu
Analisis Perbedaan Tes IQ Manual dengan Tes IQ Berbasis Komputer


Rizka Andhani     17513892
4PA10

Universitas Gunadarma

Inteligensi merupakan salah satu modal penting untuk meraih kesuksesan, sedangkan tes inteligensi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungan secara efektif. IQ atau singkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Dengan demikian, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan Tes IQ banyak digunakan oleh berbagai kalangan, misalnya pihak sekolah di SMA dalam menentukan jurusan. Hal ini dilakukan karena kemampuan IQ siswa berbeda-beda pada tingkatannya.
Tes IQ yang biasa dilakukan adalah secara manual yang biasanya membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mengetahui hasil IQ, selain itu banyak peserta tes sulit memahami untuk menghitung hasil tes IQ karena cukup rumit. Olehkarena itu, dengan semakin berkembangnya teknologi maka mitra, dalam hal ini kami ingin mengembangkan metode pemilihan jurusan berbasis komputer yang diuji berdasarkan tes IQ mereka dan bagaimana merancang sebuah sistem aplikasi yang memindahkan tes IQ secara manual ke dalam sistem digital atau berbasis komputer.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah dari kurnianingsih (2009) yang berjudul Aplikasi Tes IQ menggunakan Teknologi Mobile menggunakan Waterfall Model sebagai metode pengembangan sistemnya. Hasil dari penelitian ini adalah menghasilkan kuro IQ yang dapat berperan pada emulator Eclipse dengan target AVD Android 2. Éclair dan pada smartphone Android dengan operating sistem android 2.3 Gingerbrad. Kuro IG memudahkan penggunaan untuk mengetahui tingkat kecerdasan tanpa harus melakukan tes tertulis. Penelitian kedua adalah penelitian dari wawan wardina dan viska veronica tobing (2012) yang berjudul aplikasi system pakar tes kepribadian berbasis web. Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang menggunakan metodologi berorientasi objek dengan pemodelan visual Unified Modelling Language (UML). Perangkat ini dibuat untuk mengetahui kepribadian individu sehingga dapat membantu dalam mengembangkan kepribadianya.
Perbedaan tes IQ berbasis komputer dengan tes IQ manual
Tes IQ berbasis komputer
Kelebihan
  •          Tes IQ menggunakkan komputer menjadi lebih praktis  dan efisien
  •          Dengan menggunakan komputer menjadi lebih mudah dalam hal skoring
  • ·        Tidak terbatas oleh jarak dan waktu sehingga menjadi lebih fleksible
  •         Lebih ekonomis tanpa harus menggunakan kertas dalam jumlah yang banyak

Kekurangan
  • ·        Terkadang sering terjadi erorr dalam mengakses
  • ·         Tidak semua orang bisa menggunakan komputer meskipun hanya beberapa
  • ·       Butuh koneksi internet yang baik ketika subjek yang ditujukan berada di daerah pedalaman
  • ·        Sering terjadi kesalahan teknis yang tak terduga

Tes IQ manual
Kelebihan
  • Sebagai penguji pemula dapat mengembangkan rasa kepercayaan dirinya sebagai tutor yang memberikan instruksi kepada calon testee yang akan diuji IQ nya karena berhadapan secara langsung
  • Penguji dapat mengamati secara langsung ketika tes sedang berlangsung sehingga hasilnya tidak dapat dimanipulasi


Kekurangan
  • ·    Tes IQ yang biasa dilakukan secara manual yang biasanya membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk mengetahui hasil IQ
  • ·      Selain itu banyak peserta tes sulit memahami untuk menghitung hasil tes IQ karena cukup rumit.



Daftar Pustaka
Irmawati & Ahyuna. (2016). Perancangan Aplikasi Tes IQ Siswa untuk Pertimbangan Pemilihan Jurusan dengan Metode Forward Chaining. Journal Citec. Volume 3. (2).  Makassar: STMIK Dipanagara.

Fitrianingsih, K.N. Darmawiguna, M.I, dkk. (2015). Pengembangan Tes IQ (Intelligence Quotient) pada Anak Usia Dini Berbasis Web. Jurnal Teknik Informatika Volume 4. (4). Bali: Universitas Pendidikan Ganesha




Sabtu, 02 Juli 2016

Pendekatan Behavioristik

A.    Tokoh Pendekatan Behavioristik
Pendekatan behavioristik diperkenalkan pertama kali oleh J. B. Watson tahun 1913. Pada pendekatan ini banyak perilaku yang tampak yang dapat diukur dan diramalkan. Menurut behavioristik pada saat lahir manusia tidak membawa apapun dan manusia berkembang dengan stimulus. Objek psikologi pada pendekatan behavioristik adalah tingkah laku. Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada reflek dan mementingkan pembentukan pada kebiasaan.
Pendekatan behavioristik diperkenalkan oleh beberapa tokoh, diantaranya:
1.      Ivan Pavlov
Para ahli behavioristik termasuk Pavlov ingin meneliti psikologi secara objektif, yaitu dapat diobservasi secara langsung. Pavlov melalui eksperimennya mengenai perilaku “classical conditioning” dengan anjing sebagai objek. Studi dari eksperimen ini mengenai proses belajar yang melibatkan respon yang bersifat refleks, mengeksplorasi bagaimana stimulus baru (netral) dapat menghasilkan atau memunculkan respon refleks melalui proses belajar.
Prinsip utama pada eksperimen yang dilakukan Pavlov ialah stimulus netral dapat menghasilkan suatu respon karena diasosiasikan (dipasangkan atau dikaitkan) dengan stimulus yang secara otomatis memang menghasilkan respon yang sama atau hampir sama.

2.      E. L. Thorndike
Thorndike merupakan tokoh yang mengadakan penelitian tentang animal psychology. Penelitian terhadap tingkah laku binatang ini mencerminkan prinsip dasar pembentukan tingkah laku yaitu melalui proses belajar dan dasar dari belajar ialah asosiasi. Thorndike percaya bahwa makhluk hidup, terutama manusia dapat mengubah tingkah lakunya dalam kondisi apapun. Hasil dari penelitian Thorndike ialah terbentuknya “The Law of Effect” yaitu respon yang diikuti dengan outcome yang membuat senang atau puas cenderung akan diulang, dan sebaliknya.

3.      B. F. Skinner
Skinner merupakan tokoh behavioristik yang mengadakan percobaan yang disebut dengan proses kondisioning operant. Proses kondisioning (operant conditioning) tidak jauh berbeda dari kondisioning klasik (classical conditioning) milik Pavlov. Pada operant conditioning semua tingkah laku ditentukan oleh adanya aturan-aturan, dapat diprediksi, dapat dilakukan dalam lingkungan yang dikontrol.
Konsep pada operant conditioning ialah jika respon atau tingkah laku diikuti adanya reinforce, maka respon tersebut akan diperkuat atau diulang atau juga diperlemah atau tidak dilakukan lagi. Reinforce ialah stimulus yang jika setelah adanya suatu respon akan mengubah (meningkatkan atau menurunkan) kemungkinan munculnya kembali respon tersebut.

4.      J. B. Watson

Menurut Watson yang dipelajari dalam psikologi adalah perilaku yang dapat diamati, bukan kesadaran karena merupakan pengertian yang meragukan (dubious). Eksperimen Watson yang terkenal adalah eksperimen dengan anak yang bernama Albert berusia 11 bulan. Eksperimen ini Watson memunculkan rasa takut Albert terhadap tikus putih dan menghilangkan kembali rasa takut tersebut. Pada kasus fobia dapat dijelaskan dengan eksperimen Watson ini.
1.      Teknik-teknik Terapi Behavioristik
Terdapat beberapa teknik dalam terapi behavior, yaitu:
a.        Disentisasi Sistematis
Teknik terapi ini dikembangkan oleh Joseph Wolpe. Digunakan pada orang-orang yang memiliki kecemasan, phobia, dan penghindaran diri. Prosedur dalam teknik terapi ini:
1)      Klien diminta untuk membuat hirarki ketakutan atau kecemasan (dari taraf rendah hingga tinggi).
2)      Masalah dijelaskan oleh klien.
3)      Klien mempelajari dan melakukan teknik relaksasi, maka dilakukan pula hirarki kecemasan.
b.      Exposure Therapy
Teknik ini menghilangkan atau mengurangi perilaku menyimpang yang berkaitan dengan kecemasan. Prosedur pada teknik ini ialah klien langsung dihadapkan pada stimulus atau situasi yang membuatnya menjauh atau takut. Terapi ini dapat dilakukan dalam kehidupan nyata (in vivo) atau dibayangkan (in imagino).
c.       Assertiveness Training
Teknik ini dilakukan pada individu yang mengalami kesulitan menerima kenyataan bahwa menegaskan diri adalah tindakan yang benar. Latihan atau teknik ini dapat membantu orang-orang yang tidak mampu mengungkapkan perasaan atau kemarahan karena tersinggung dan memiliki kesulitan dalam mengatakan tidak.
d.      Manajemen Kontingensi
Teknik ini menggunakan teori pengkondisian operan Skinner. Manajemen kontingensi menggunakan kontrak tertulis formal antara klien dan terapis yang mencantumkan sasaran perubahan perilaku, bala bantuan, penghargaan yang diberikan, dan hukuman bila gagal memenuhi tuntutan perjanjian.
e.       Token Ekonomi
Strategi pembentukan perilaku ini bergantung pada penguatan untuk memodifikasi perilaku. Klien diperbolehkan untuk mendapatkan token yang dapat ditukar dengan hak-hak istimewa atau barang-barang yang diinginkan. Teknik ini biasa digunakan di kelas normal, seperti TK, tempat rehabilitasi, penjara, dan lain-lain.
f.       Aversion Therapy
Teknik aversion merupakan terapi yang paling kontroversi. Teknik ini digunakan untuk meredakan gangguan perilaku yang spesifik dengan stimulus menyakitkan sampai stimulus tidak diinginkan terhambat kemunculannya. Teknik ini juga biasanya berupa kejutan listrik atau pemberian ramuan yang memualkan. Serta sering digunakan untuk membantu klien mengontrol diri sebagai coping masalah terhadap obesitas, merokok, alkohol, dan sexual deviation.
g.      Terapi Pembanjiran dan Implosive
Teknik pembanjiran terdiri atas pemunculan stimulus berkondisi secara berulang-ulang tanpa penguatan. Sedangkan terapi implosive berasumsi bahwa tingkah laku neurotik melibatkan penghindaran terkondisi terhadap stimulus-stimulus penghasil kecemasan.

Tujuan Bahavior Theraphy


  • Untuk menyembuhkan ssakit kejiwaan (psikopatologi) dengan teknik-teknik yang dirancang untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan menyingkirkan perialaku yang tidak diinginkan.
  • Pemeliharaan perubahan perilaku.
  • Menciptakan proses baru bagi proses belajar.
Kelebihan dan Kekurangan Terapi  Behavioristik
Kelebihan
-Fokus terhadap permasalahan saat ini
-Secara langsung berhubungan dengan simtom-simtom atau gejala
-Pendekatan ini menekankan bahwa proses konseling dipandang sebagai proses belajar yang akan menghasilkan perubahan perilaku konseli secara nyata.
-Lebih bersifat objektif
Kelemahan
- Terapi ini hanya menilai berdasarkan perilaku yang tampak bukan berdasarkan kebutuhan subjek
- Mengabaikan masa lalu klien dan kekuatan alam bawah sadar
-Bersifat manipulatif
Daftar Pustaka:
Basuki, A. M. H. (2008). Psikologi umum. Depok: Universitas Gunadarma

Corey, G. (2009). Konseling dan psikoterapi.  Bandung: Refika Aditama.


Feist, J., & Feist, G. J. (2011). Teori kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.