Crane Jatuh di Proyek, Dua Pekerja Jadi Korban
Kamis,
8 Oktober 2015 − 13:51 WIB
PONTIANAK - Dua pekerja bangunan tertimpa crane yang jatuh saat mengerjakan
proyek pembangunan Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (Untan), Kamis
(8/10/2015).
Kedua korban yakni Abdurrahman Rois (operator) dan Sucipto (pengawas) mengalami luka di bagian kaki dan dagu. Keduanya pun langsung dilarikan ke instalansi gawat darurat (IGD) rumah sakit Untan untuk mendapatkan perawatan.
Dari pantauan lapangan, crane tumbang dan menghantam bangunan lantai tiga. Pada bagian crane tampak patah. Sementara anggota polisi yang datang ke tempat kejadian mengamankan satu baut crane yang patah.
Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, polisi yang ada di lokasi kejadian langsung memasang police line.
Polisi menyatakan pekerjaan baru dapat dilanjutkan, ketika semua proses penyelidikan penyebab kecelakaan kerja tersebut terungkap.
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Kartyana mengatakan terkait insiden tersebut, telah dilakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Dimana, berdasarkan keterangan yang disampaikan ketua pengawas pekerja, Aguswanto, crane jatuh akibat salah satu baut tengah lepas sehingga menyebabkan crane tumbang.
Kartyana menjelaskan dalam kejadian tersebut, crane tumbang menghantam rangka bangunan dan menyebabkan rangka bangunan roboh. "Korban di antaranya operator crane dan pengawas besi lapangan," katanya.
Kapolsek menuturkan, kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit Untan untuk mendapatkan perawatan.
"Untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, tentu akan dilakukan penyelidikan. Apakah murni ini kecelakaan atau terjadi karena ada kelalaian manusia," terangnya.
Sementara saat dikonfirmasi, tidak ada satupun dari pihak pekerja maupun pelaksana proyek yang mau memberikan keterangan terkait insiden tersebut.
Kedua korban yakni Abdurrahman Rois (operator) dan Sucipto (pengawas) mengalami luka di bagian kaki dan dagu. Keduanya pun langsung dilarikan ke instalansi gawat darurat (IGD) rumah sakit Untan untuk mendapatkan perawatan.
Dari pantauan lapangan, crane tumbang dan menghantam bangunan lantai tiga. Pada bagian crane tampak patah. Sementara anggota polisi yang datang ke tempat kejadian mengamankan satu baut crane yang patah.
Untuk mengantisipasi terulangnya kejadian serupa, polisi yang ada di lokasi kejadian langsung memasang police line.
Polisi menyatakan pekerjaan baru dapat dilanjutkan, ketika semua proses penyelidikan penyebab kecelakaan kerja tersebut terungkap.
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Kartyana mengatakan terkait insiden tersebut, telah dilakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.
Dimana, berdasarkan keterangan yang disampaikan ketua pengawas pekerja, Aguswanto, crane jatuh akibat salah satu baut tengah lepas sehingga menyebabkan crane tumbang.
Kartyana menjelaskan dalam kejadian tersebut, crane tumbang menghantam rangka bangunan dan menyebabkan rangka bangunan roboh. "Korban di antaranya operator crane dan pengawas besi lapangan," katanya.
Kapolsek menuturkan, kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit Untan untuk mendapatkan perawatan.
"Untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut, tentu akan dilakukan penyelidikan. Apakah murni ini kecelakaan atau terjadi karena ada kelalaian manusia," terangnya.
Sementara saat dikonfirmasi, tidak ada satupun dari pihak pekerja maupun pelaksana proyek yang mau memberikan keterangan terkait insiden tersebut.
Hasil Analisis
Menurut saya penyebab dari kecelakaan
ini dapat dibsebabkan dua faktor yaitu pertama murni karena kecelakaan dan yang
kedua akibat kelalaian manusianya seperti yang sudah dijelaskan dari kasus
diatas. Murni karena kecelakaan, dari kasus diatas juga sudah dijelaskan bahwa
baut crane tersebut terlepas mungkin, salah satu faktor terlepasnya baut itu
adalah karena terbawa angin kencang atau memang baut crane tersebut sudah
sedikit rapuh sehingga crane tersebut jatuh menghantam rangka bangunan.
Sementara faktor yang kedua adalah kecelakaan ini disebabkan karena adanya
kelalaian manusianya yang mengakibatkan baut crane tersebut terlepas kemudian
menghantam rangka bangunan. Karena pada dasarnya baut crane itu sendiri
biasanya dirakit terlebih dulu oleh para pekerja sebelum digunakan, otomatis
jika ada salah satu baut yang terlepas bisa jadi karena, ketika baut itu
dipasang kurang kencang ketika digunakan bautnya akan terlepas dari tempatnya.
Intervensi
Untuk itu hal-hal kecil semacam ini
dapat menimbulkan dampak yang cukup besar, ketelitian harus diperlukan dalam
hal ini. Hal-hal yang yang dapat dicegah agar kejadian serupa tidak terjadi
lagi adalah kerjasama antara pekerja bangunan dengan pengawas keselamatan
pekerja untuk memastikan apakah crane sudah benar-benar layak untuk digunakan
atau tidak. Selain itu pihak kontraktor juga berperan dalam hal ini dalam
menyiapkan alat-alat yang mendukung keselamatan para pekerjanya. Karena bisa
dibilang pekerjaan bangunan seperti ini cukup rawan jika pihak kontraktor tidak
memenuhi standar keselamatan kerja bisa jadi akan banyak korban lagi
kedepannya. Dan untuk para pekerja agar lebih teliti lagi dalam memasang
alat-alat berat sebelum digunakan karena jika salah sedikit saja mereka juga
yang menjadi korbannya.
Sumber: http://daerah.sindonews.com/read/1051395/174/crane-jatuh-di-proyek-dua-pekerja-jadi-korban-1444287081
Sumber: http://daerah.sindonews.com/read/1051395/174/crane-jatuh-di-proyek-dua-pekerja-jadi-korban-1444287081