Manusia
dan Penderitaan
·
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa
sansekerta artinya menahan atau menanggung.Derita artinya menanggung
atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam kehidupan
manusia sering terjadi seiring berkembangnya kehidupan manusia tersebut.
Semakin berkembangnya kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga
penderitaan yang akn di hadapi manusia.
Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat
semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan yang di alami oleh
manusia tersebut. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
intensitas penderitaan.
Contoh-contoh Tentang Penderitaan
maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :
Contoh-contoh Tentang Penderitaan
maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :
1. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan
lingkungan sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk
ini dapat diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain
manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang
menentukan kita hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai
penyebabnya. Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan
kehidupan sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.
2 Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Ini merupakan
kehendak allah, tapi dalam hal inipun manusia masih dapat berusaha yaitu dengan
kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat berupa usaha manusia mengatasi
penderitaan itu.
3. Penderitaan Yang timbul karena orang lain
Penderitaan ini
biasanya dapat di sebabkan oleh orang lain yang ada d sekitar kita. Bisa juga
teman,keluarga,tetangga, ataupun orang-orang yang berinteraksi dengan kita.
Sebagai contoh penderitaan ini adalah dimana seorang pembantu rumah angga yang
selalu disiksa oleh majikannya
·
Pengertian Siksaan
Siksaan
merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu
sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya
mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh
seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh
seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun
luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’.
·
Phobia
Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau
kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh
sesorang. Phobia merupakan penyakit psikis yang biasanya dialami oleh seseorang
yang punya trauma di masa lalu. Penyakit ini juga tak mengenal umur. Secara
definitif phobia adalah rasa ketakutan yang sangat kuat terhadap sesuatu baik
itu benda, situasi. Ketakutan tersebut berwujud dan terletak pada wilayah
ketidaksadaran atau suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional
dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang
yang mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu.
3 Siksaan yang sifat nya psikis
1. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada
suatu saat tiak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih. Misalnya pada
suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi / tidak, siapakah dari
kawannya yang akan dijadikan pacar pertamanya? Akibat dari kebimbangan
seseorang berada pada keadaan yang tidak menentu sehingga ia merasa tersiksa
dalam hidupnya saat itu.
2.Kesepian dialami alah seseorang merupakan rasa
sepi dalam dirinya sendiri/ jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang
dialami petapa / biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
3. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat
menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar –
besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang
memiliki satu / lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga
dll. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu semakin hebatnya sehingga sangat
menganggu
Penyebab seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia.
b. Claustrophobia adalah rasa takut terhadap
ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan
seseorang berada di tempat terbuka
c. Gamang merupakan ketakutan bila
seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat
berada di tempat yang tinggi, misalnya
seseoarang harus melewati jermbatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang
mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
d. Kegelapan merupakan suatu ketakutan
seseorang bila ia berada di tempatyang gelap. Sebab dalam pikirannya
dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan,
pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu
dinyalakan lampu yang terang .
e. Kesakitan merupakan ketakutan yang
disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia
sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal
itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan
f. Kegagalan merupakan dari seseorang
disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam
percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah
dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
·
Pengertian Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang
mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak
berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang
mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang
tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang
mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang
yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan
moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua, keluarga atau
bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan
agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
Gelaja-gejala seseorang mengalami kekalutan mental Gejala-gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
A. nampak pada jasmani yang
sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
B. nampak pada kejiwaannya dengan
rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
C. Selalu iri hati dan curiga,
ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat
agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh
diri.
D. Komunikasi sosial putus dan
ada yang disorientasi sosial
E. Kepribadian yang lemah atau
kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri,
( orang-orang melankolis)
F. Terjadinya konflik sosial –
budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan
lingkungan masyarakat
Tahap – tahap gangguan kejiwaan
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala
kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya
b. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif,
yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang
tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas
memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan
diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental
breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
d. Krisis ekonomi yang berkepanja gan telah
menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan
kecemasan.
E. Dipicu
oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam
proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal
dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
F. Faktor sosial atau lingkungan juga dapat
berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi
hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk
mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa.
Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai
kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara
absolut.
·
Sebab- sebab timbunya kekalutan mental
Kekalutan
mental yang dapat di alami oleh seseorang disebabkan oleh berbagai faktor yang
ada disekitarnya, dalam hal ini termasuk faktor-faktor internal atau dari dalam
orang itu sendiri maupun faktor eksternal atau hal-hal yang ada di lingkungan
sekitarnya, keduanya mengacu kepada konflik dan cara seseorang tersebut
menyelesaikan konflik atau masalahnya.
Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal
tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang
berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini
banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
- Terjadinya konflik sosial-budaya akibat
adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam
masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari
pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari
masa lalunya yang jaya.
- Cara pematangan bathin yang salah dengan
memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan
sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak
emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri
yang lari ke alam fantasi.
Proses-proses kekalutan mental
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh
seseorang mendorongnya ke arah
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Hubungan antara Penderitaan dan Perjuangan Cara
pembebasan dari penderitaan ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam
alam lingkungan, masyarakat sekitar,dengan waspada, dan disertai do’a kepada
Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian
kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu
sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya
itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini
membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain
yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang
menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus
berusaha mengatasi kesulitan hidup. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya
meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan
hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai
doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.Manusia hanya
merencanakan dan Tuahan yang menentukan.
Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang
menimbulkan penderitaaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh
yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi
akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat
menderita.
Hubungan antara penderitaan, media masa dan seniman
:
Penderitaan sekarang ini banyak
terjadi dan bagaimana untuk memberi tahu atau menyebar luaskan informasi
mengenai penderitaan dan penanggulangan penderitaan, sekarang media massa
adalah alat paling tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. karena media
massa sudah mampu menyebarkan informasi dengan cepat.
Berita mengenai penderitaan
manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, radio, internet,
dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh
penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat
sesuatu.
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih
besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya
menejahterakan manusia dan sebagaian lainnya membuat manusia. Beberapa sebab
lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam,
bencana perang dan lain-lain.
Media masa merupakan alat yang
paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia
secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai
untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang simpati. Tetapi
tidak kalah pentingnya komunkiasi yang dilakukan para seniman melalui karya
seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie
Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan
judul yang sama.
sebab-sebab timbulnya penderitaan dapat diperinci
sebagai berikut :
*Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
*Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya. *Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat mempetbaiki nasibnya. *Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita.
*Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
*Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya. *Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat mempetbaiki nasibnya. *Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita.
Pengaruh Penderitaan
Pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika
mengalami penderitaan :
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya
penyesalan karena tidak bahagia atau tidak bahagia. Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu
adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak
mudah menyerah.
Apabila sikap negative dan sikap positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiannyaitu dapat
berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai
ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa
hambatan harus disingkirkan.
SUMBER :
http://assilvabrena.blogspot.com/search/label/IBD.%20BAB%206%3A%20Manusia%20dan%20penderitaan
http://yan-si.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html