BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Selain
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, komunikasi dalam suatu organisasi
juga merupakan hal utama yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai tujuan
organisasi. Hubungan komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan, bawahan
dengan atasan, dan antara bawahan dengan bawahan dalam suatu organisasi sangat
berpengaruh besar dalam menjembatani terciptanya peningkatan produktivitas
kerja karyawan di dalam organisasi tersebut.
Adanya
komunikasi dalam suatu organisasi akan membentuk suatu iklim komunikasi. Iklim
komunikasi organisasi ada yang bersifat positif dan negatif. Iklim komunikasi
organisasi yang bersifat positif dapat mendorong produktivitas kerja karyawan
dalam suatu organisasi, sehingga lebih mempermudah tercapainya tujuan
organisasi. Sebaliknya iklim komunikasi oragnisasi yang negatif, dapat
menghambat produktivitas tinggi karyawan dalam organisasi yang mengakibatkan
organisasi berjalan menuju keujung tanduk kehancurannya.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Iklim
Komunikasi Organisasi?
2.
Apa saja yang mempengaruhi dalam Iklim
Komunikasi Organisasi?
3.
Apa hambatan yang dialami dalam Iklim
Komunikasi Organisasi?
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan Iklim Komunikasi Organisasi.
2.
Untuk mengetahui hal apa saja yang dapat
mempengaruhi Iklim Komunikasi Organisasi.
3.
Untuk mengetahui hambatan apa saja dalam
Iklim komunikasi Organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Iklim komunikasi Organisasi
Menurut Tagiuri, Iklim Komunikasi Organisasi adalah
kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami
oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat diuraikan
dalam istilah nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan.
(Soemirat,Ardianto, Suminar, 1999).
Hillreiger dan Slocum mengatakan Iklim Komunikasi
Organisasi adalah suatu set atribut organisasi, yang menyebabkan bagaimana
berjalannya subsistem organisasi terhadap anggota dan lingkungannya. (Soemirat,
Ardianto, Suminar).
Redding mengatakan iklim komunikasi organisasi
merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan
kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan
memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi
mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan
informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh
perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang
dari anggota organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada pra anggota
organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi
keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang
bermutu tinggi dan memberi tantangan. (Pace dan Faules, 2002).
B. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Iklim Organisasi
Menurut Higgins (1994:477-478)
ada empat prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi iklim, yaitu
1. Manajer/pimpinan
Pada dasarnya setiap tindakan
yang diambil oleh pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal,
seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi
terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi
imbalan, gaya
komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik
dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi
antar kelompok, perhatian pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu
ke waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
2. Tingkah laku karyawan
Tingkah laku karyawan
mempengaruhi iklim melalui kepribadian mereka, terutama kebutuhan mereka dan
tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasikaryawan
memainkan bagian penting dalam membentuk iklim. Cara seseorang berkomunikasi
menentukan tingkat sukses atau gagalnya hubungan antar manusia. Berdasarkan
gaya normal seseorang dalam hidup atau mengatur sesuatu, dapat menambahnya
menjadi iklim yang positif atau dapat juga menguranginya menjadi negatif.
3. Tingkah laku kelompok kerja
Terdapat kebutuhan tertentu
pada kebanyakan orang dalam hal hubungan persahabatan, suatu kebutuhan yang
seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam organisasi. Kelompok-kelompok
berkembang dalam organisasi dengan dua cara, yaitu secara formal, utamanya pada
kelompok kerja; dan informal, sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan
minat.
4. Faktor eksternal organisasi
Sejumlah faktor eksternal
organisasi mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut. Keadaan ekonomi adalah
faktor utama yang mempengaruhi iklim. Contohnya dalam perekonomian dengan
inflasi yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk memberikan
peningkatan keuntungan sekurang-kurangnya sama dengan tingkat inflasi.
Seandainya pemerintah telah menetapkan aturan tentang pemberian upah dan harga
yang dapat membatasi peningkatan keuntungan, karyawan mungkin menjadi tidak
senang dan bisa keluar untuk mendapatkan pekerjaan pada perusahaan lain. Di
lain pihak, ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan dan memungkinkan setiap
orang mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga
hasilnya iklim menjadi lebih positif.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi organisasi menurut Pace dan
Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan yakni:
1.
Kepercayaan
Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk
mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya terdapat
kepercayaan, keersepsi yakinan dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan
dan tindakan. Para pemimpin hendaklah berusaha membentuk kepercayaan di antara
pengirim dan penerima pesan. Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi
yang terbuka yang akan mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara
bawahan dan atasan. (Arni) Journal “Acta Diurna”.Vol.II/No.2/2013
2.
Pembuatan keputusan bersama
Para karyawan di semua tingkatan dalam organisasi
harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua
wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. Para
pegawai di semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi
dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan
keputusan dan penentuan tujuan.
Tetapi
umumnya pimpinan mau memberikan informasi ke bawah bila merasa bahwa pesan itu
penting bagi penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan
dengan tugas, pesan itu tetap dipegangnya. (Arni,)
3.
Kejujuran
Suasana umum yang diliputi kejujuran dan
keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para
pegawai mampu mengatakan ”apa yang ada dalam pikiran mereka“ tanpa mengindahkan
apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan.
4.
Keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah
Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang
mengalir dari para atasan atau para pemimpin kepada bawahannya. Menurut Lewis(1987)
komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap,
membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena
salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan
mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan.(Arni,) Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi
harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas
mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan
pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang
berhubungan luas dengan perusahaan,organisasinya, para pemimpin dan
rencana-rencana.
5.
Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan
yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah
kepeda tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk
memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini
mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap.
6.
Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Personel di semua tingkat dalam organisasi harus
menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja
tinggi-produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah-demikian pula
menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya. Jadi secara
singkat, yang termasuk dalam dimensi iklim komunikasi organisasi itu adalah
kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan, mendengarkan
dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan-tujuan kinerja tinggi.
C. Dimensi Iklim Komunikasi
Organisasi
Menurut model Pines, iklim
kerja sebuah organisasi dapat diukur melalui empat dimensi sebagai berikut :
·
Dimensi Psikologikal, yaitu meliputi variabel seperti
beban kerja, kurang otonomi, kurang pemenuhan sendiri (self-fulfilment
clershif), dan kurang inovasi.
·
Dimensi Struktural, yaitu meliputi variabel seperti
fisik, bunyi dan tingkat keserasian antara keperluan kerja dan struktur fisik.
·
Dimensi Sosial, yaitu meliputi aspek interaksi dengan
klien (dari segi kuantitas dan ciri-ciri permasalahannya), rekan sejawat
(tingkat dukungan dan kerja sama), dan penyelia-penyelia (dukungan dan
imbalan).
·
Dimensi Birokratik, yaitu meliputi Undang-undang dan
peraturan-peraturan konflik peranan dan kekaburan peranan.
D. Hambatan-Hambatan Komunikasi
Komunikasi tidak efektif
disebabkan berbagai hambatan manusiawi dan teknis:
1. Faktor-faktor hambatan
dalam diri pribadi.
Persepsi selektif, akan
menolak atau salah mengartikan informasi yang tidak sesuai dengan
anggapan-anggapan atau harapan-harapan yang secara emosional dibentuk
sebelumnya. perbedaan individu dalam ketrampilan Komunikasi.
2. Hambatan antar pribadi
kepercayaan:karakter pokok
komunikasi adalah kepercayaan. kredibilitas; kejujuran, keahlian, kemampuan,
dinamisme, antuasiame. kesamaan pengirim-penerima
3. Hambatan organisasional
Status: Pada umumnya
orang-orang lebih senang mengarahkan komunikasinya mereka ke individu-individu
yang statusnya lebih tinggi.
Orang-orang dengan status
tinggi pada umumnya lebih banyak berkomunikasi Satu dengan yang lain yang
berstatus lebih rendah.
Orang denga status lebih
tinggi pada umumnya lebih mendominasi pembicaraan dibanding orang-orang yang
berstatus lebih rendah
BAB III
PENUTUP
Iklim Komunikasi Organisasi
merupakan salah satu hal yang memegang peranan penting di dalam kehidupan suatu
organisasi. Kepuasan komunikasi organisasi juga merupakan salah satu hal yang
harus menjadi perhatian utama pihak organisasi, karena kepuasan komunikasi
organisasi mempengaruhi perilaku orang-orang yang berada di dalam organisasi
tersebut. sehingga nantinya organisasi dapat mengambil tindakan yang paling
tepat untuk mengembangkan organisasi.
Dengan adanya Iklim Komunikasi dalam suatu Organisasi
maka akan mengeratkan hubungan antar
karyawan dan juga yang mendukung kinerja para karyawan agar lebih produktif
serta menciptakan suasana kerja yang nyaman di dalam organisasi tersebut.
Daftar Pustaka
Pagumpia, F. (2013). Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Produkti9vitas Kerja Karyawan
Di Bank Prisma Dana Manado. Jurnal Acta
Diurna. Vol.II (2). Diakses pada tanggal 01/02/2016. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/download/1136/917.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar