Unsur-unsur
yang membangun manusia
Sebenarnya ada banyak sekali
unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu,
di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi. yaitu unsur jasmani dan unsur rohani.
Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling
berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat
diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai
dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu
kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur
:
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
3. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
2. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
3. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Hakikat
Manusia
Dalam kamus bahasa indonesia hakikat adalah intisari atau dasar. Selain itu,
hakikat juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya.
Jadi dapat di katakan bahwa yang dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar
atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :
a. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri
dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b.
Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas
apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas
apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu
perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia
melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal
apabila tidak indah.
3) Perasaan etis, yaitu perasaan
yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu
balk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh,
dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah
did (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat,
ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang,
apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu
perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram
jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya
dan menjauhi larangan – Nya.
c. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang
budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
d.
Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
tekologi mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Perbedaan
Manusia Dengan makhluk lainnya
·
Punya masa menopause
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
Berbeda dengan sebagian besar binatang yang akan terus bereproduksi hingga akhir hayatnya, manusia khususnya wanita hanya akan bereproduksi sampai tiba pada suatu masa yang disebut menopause.
·
Melewati
masa kecil lebih lama
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
Dibandingkan primata maupun binatang yang lain, manusia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk tinggal bersama dan mengasuh keturunannnya. Beberapa ahli menduga hal ini dipicu oleh ukuran otak manusia yang lebih besar, sehingga butuh waktu lebih lama untuk berkembang dengan sempurna.
·
Wajah memerah saat tersipu
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
Dari semua bentuk ekspresi, wajah yang memerah saat tersipu malu adalah yang paling unik dan hanya terjadi pada manusia. Tidak diketahui pasti bagaimana hal ini terjadi, namun hal ini dinilai telah banyak membantu manusia untuk bersikap jujur.
·
Bisa menciptakan api
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
Kemampuan manusia untuk membuat api adalah bekal penting dalam memenangkan seleksi alam. Ancaman predator nokturnal yang mengintai ketika hari mulai gelap menjadi mudah bagi manusia untuk ditanggulangi.
·
Mengenal pakaian
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
Tidak seperti kera yang tubuhnya tertutup bulu (rambut), secara alami manusia tidak punya pelindung terhadap perubahan suhu di permukaan kulitnya. Namun dengan kecerdasan yang dimiliki, manusia bisa membuat pakaian yang menggantikan fungsi bulu pada beberapa jenis binatang.
·
Berbicara
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
Sejak kurang lebih 35.000 tahun yang lalu, manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Ditunjang dengan tulang hyoid berbentuk tapal kuda yang terletak di bawah lidah, manusia mampu mengontrol suara yang dihasilkan sehingga bisa berbicara.
·
Jemari tangan yang fleksibel
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
Manusia adalah satu-satunya spesies yang bisa memutar jempol tangannya ke berbagai arah hinggga 360 derajat. Jari-jari yang lain juga lebih fleksibel dibandingkan primata, sehingga manusia menjadi spesies paling terampil dalam memanfaatkan peralatan.
Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian
bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang
menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur
pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi.
Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
timur, dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur
dikenal sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat.
·
Bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan
yang lebih tinggi di banding budaya barat :
Inilah
faktor utama yang membuat bangsa timur khususnya indonesia menjadi bangsa yang
berkesan di mata orang asing yang berkunjung di indonesia karena faktor inilah
yang seolah olah mmbuat kesan yang tidak terlupakan.
·
Bangsa timur lebih terbuka dan ramah terhadap
bangsa atau negara lain :
Ini
adalah faktor kedua yang menyebabkan bangsa kita ini adalah bangsa yang paling
di gemari bangsa asing sebagai ujuan wisata karena dengan sifat masyarakat
Indonsia yang tebuka dan ramah baik kepada sesama maupun kepada bangsa asing
membuat bangsa asing tidak takut untuk bercengkrama meskipun bangsa asing
tersebut belum mengenal sebelumnya.
·
Bangsa timur juga sangat peduli dengan orang lain :
Faktor
ketiga ini sudah mendarah daging bagi masyarakat bangsa timur, peduli kepada
sesama merupakan sebuah keharusan yang tidak di tinggalkan. Bangsa timur bahkan
tidak pandang bulu dalam memberikan simpati dan kepeduliannya kepada orang lain
selagi bisa membantu.
Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini.
Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkankepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini.
Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut
lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang
berbagai macam hal.
Nomor 0 disebut
lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang
tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai
Pengertian
Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup
menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Tokoh-Tokoh Kebudayaan
Jika kita bicara kebudayaan di Indonesia, maka
tokoh-tokoh yang dimunculkan adalah tokoh-tokoh sastra; seperti W.S
Rendra, Sutan Takdir Alisjahbana, H.B. Jassin, Taufik Ismail, Pramoedya Ananta
Toer, Goenawan Mohammad, Kuntowijoyo sampai Radhar Panca Dahana.
7 Unsur Kebudayaan
Universal
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha
Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa
meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki
kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa
utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki
akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang
berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem
Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan
keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan
barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan
membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode,
tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama
manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa
Inggris.
7. Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga
memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga
lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
Perbedaan Kebudayaan Dalam 2
Bentuk Wujud
·
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan
masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang,
seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung
pencakar langit. Kebudayaan secara material adalah semua benda dan
alat kerja yang dihasilkan oleh teknologi.
Kebudayaan material dapat dikatakan sebagai
wujud dari kebudayaan yang bersifat abstrak, yang memberi pengertian dan nilai
kepada benda-benda material sebagai hasil usaha dan kerja manusia yang
dilakukan secara sadar dan bertujuan. Teknologi merupakan unsur budaya yang
sangat penting sebab perubahan teknologi akan memengaruhi unsur kebudayaan
lain. Misalnya, perubahan teknologi berburu menjadi teknologi pertanian. Masyarakat
tradisional yang masih menerapkan cara hidup berburu biasanya memiliki anggota
yang relatif sedikit, hidup berpindah-pindah serta cenderung menggunakan
teknologi yang sederhana dan mudah dibawa serta.
Akan tetapi, dengan ditemukannya teknik pertanian,
masyarakat tersebut akan tinggal secara menetap, jumlah penduduknya bertambah,
dan mulai menggunakan peralatan dan teknologi yang beragam. Di sisi lain, di
sela menunggu hasil pertanian panen, mereka mengembangkan kerajinan tangan dan
kesenian.
·
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan
nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi
ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari
tradisional. Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat,
dan lagu atau tarian tradisional.
3 WUJUD KEBUDAYAAN MENURUT DIMENSI WUJUDNYA
Wujud
dari kebudayaan itu sendiri adalah :
1.
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
2.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
3.
Artefak (karya)
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga
wujud kebudayaan.
5 MASALAH POKOK KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SISTEM
NILAI BUDAYA
5 masalah
pokok kehidupan manusia dalam sistem nilai budaya;
1.Hakekat hidup manusia.
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat waktu manusia
4. Hakekat alam manusia
5. Hakekat hubungan manusia
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Di Terima Atau Tidaknya Suatu Kebudayaan
Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan adalah:
Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan adalah:
1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai
hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat
tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka
bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya,
cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap
unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih
lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa
kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang
dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari
kebudayaan yang datang dari luar.
2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang
dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber
pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang
ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru
atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh
berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan
demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan
yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan
karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut
menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang
didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur
kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau
tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan
mereka.
4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah
diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur
kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru
tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut
dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan
di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.
5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan
yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga
masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang
mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya.
Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga
masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan
benda yang biasa dipunyai.
PENYEBAB TERJADINYA GERAK PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan
sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab
yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat. Berikut
ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab
intern):
·
Dinamika
penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
·
Adanya
penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat
baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk
penemuan lama (invention).
·
Munculnya
berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
Perubahan
sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal
dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari
luar masyarakat:
·
Adanya
pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu
daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat
tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri
dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
·
Adanya
peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat
me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan
ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
·
Adanya
pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang
berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat
diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu
kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.
HUBUNGAN MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Secara bahasa, manusia
berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berfikir,
berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau arah didalam
bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun
rohani.
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai:
·
Penganut kebudayaan,
·
Pembawa kebudayaan,
·
Manipulator kebudayaan, dan
·
Pencipta kebudayaan.
Disamping itu, kebudayaan
manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu
seni. Keindahan atau seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan
yang dijalaninya menjadi lebih indah. Manusia dan
keindahan atau seni memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan
pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian
(seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian
dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan.
Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki
sub-kebudayaan (atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang
memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan
induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena
perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan
politik dan gender.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1)
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan
Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak
permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak
laki-laki yang melamar.
2) Cara hidup
di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota
dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka
dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang
anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap
menilai(sense of value)
3)
Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang
kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara
berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu
senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama,
menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4) Kebudayaan
khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun
melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan
kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana
kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai
kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga
sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Dialektis (Dialektika) berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, istilah ini telah ada sejak masa yunani kuno ketika diintrodusir pemahaman bahwa segala sesuatu berubah (panta rei).
Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
·
Tahap Eksternalisasi, adalah proses pencurahan
diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan
mentalnya.
·
Tahap Objektivasi, adalah konsekuensi logis
dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia
sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi,
kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung,
mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
·
Tahap Internalisasi, adalah tahap dimana
realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia.
Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan
kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
http://gabriellaaningtyas.wordpress.com/2012/11/12/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
http://fadliiman.blogspot.com/2013/04/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan-di.html
http://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/tahap-proses-dialektis/
http://fadliiman.blogspot.com/2013/04/hubungan-manusia-dengan-kebudayaan-di.html
http://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/tahap-proses-dialektis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar